aldiantara.kata

Tuhan, aku mencintaimu, yang laksana seorang Ibu. Cintanya bersifat sunyi. Padahal aku lalai, kau titipkan makan untuk perut yang lapar ini. Aku jadi kangen pada Ibu.

Pengantar paket berteriak menggedor pintu besi, “Paket!” (berulang kali). Tak ada yang keluar.

“Sabar, Pak. Selesai shalat!” Tak kalah tinggi ia berteriak.

Bukannya ia sedang mengingatMu. Kau malah gerakkan pengantar paket menggodanya.

Ohya, sudah berapa paket (doa) sampai disisi-Mu hari ini?