Oleh: Muj Madjikan Thuyul

 

Dalam tempo yang singkat
Sebatang rokok itu menjelma jadi kekuatan
Aku coba menghiburmu dengan bibir sedikit kering.
Hingga asap itu menyebar di kamarnya
Kemudian suaramu membantu,
Bersetubuh denganku pada malam yang senyap, diatas pahamu.
Bercak merah samar-samar di punggungmu menjadi pelengkap.
Seraya aku berkata, coba punggungmu sedikit digeser biar aku sedikit tertolong.
Diantara dinding dan kesepian terdengar desahan perselingkuhan.
Pagi menelan malam,
Tak ada yang bergegas pergi karena memang tak ada yang datang.
Aku hanya lebih tertarik pada punggung-punggung yang baru.
Takdir adalah doa panjang.
Maka,
Goyangan adalah jaswadi bekas.