Oleh: Karina RSF

 

Hidup sebagai figur tanpa circle pertemanan, raga ini hanya bisa terdiam, bahkan tanpa menangis.
Mengapa?
Menangis hanya membuat mereka semakin merasa menang dan paling sempurna! Percayalah.

Berkaca pun takut,
Melihat diri sendiri pun jijik,
Bagaimana bisa aku mempercantik diri.

Bukan karena enggan, tapi sudah terlanjur malas.
Terlalu muak dengan segala perkataan busuk mereka yang diberi pendidikan oleh orangtua dengan konsep amarah dan ambisi. Bukan kasih sayang dan dukungan.
Kurang lebih 12 tahun. Memang benar “good looking” adalah segalanya.

Tapi bukan untuk saat ini, kepada diriku.
Semua telah aku hancurkan.
Mereka menganga melihat bagaimana si polos bertransformasi.
Bukan untuk aku sombongkan, tapi untuk aku mengucapkan terima kasih.
Mengapa?
Atas cacian mereka, yang kala itu dengan mudah dilontarkan.

Sampai jumpa! Semoga kebahagiaan selalu menyertai kalian.