aldiantara.kata
Ia menutup pintu, memeluk wanitanya. Takut akan cibiran.
Sementara, seorang lain berteriak dengan membawa ‘keyakinannya’ di tempat terluar. Tanpa perasaan.
Tangannya saling berciuman di taman kota. Matanya basah saling bertatapan. Menembus bening jendela. Kakinya menghentak, memompa, tanda senang.
Asal jangan bibir, akan banyak teriakan.