Putri ngga boleh main layangan pekarangan rumah orang lain. Ibu katakan padanya: “Di daerah perkotaan, tanah orang jangankan untuk dijadikan lahan bermain, diinjak saja sudah tidak boleh.” Penjual soto ayam buka, tempat terpencil, sepi pelanggan. Anak jalan agak ketengah, sibuk memperhatikan gawainya dibanding jalannya.
Simbah belum bisa meneruskan usahanya lantaran sekolah-sekolah belum kembali normal. Biasanya menitip pempek dan nasi kuning di kantin-kantin sekolah. Kini melayani pesanan kerabat-kerabatnya.
Simbah cerita di kantin sekolahnya hanya dagangannya yang tak memakai penglaris. Beliau menanyakan pendapatku. Beliau bilang, sejauh dalam perjalanan mengantar makanan ke kantin, beliau hanya disibukkan membaca Ayat Kursi.
Malam mendengarkan lagu meneduhkan. Mencintai sama halnya dengan menyalakan sumbu bom waktu untuk ditinggalkan. Sialnya aku yang selalu “siap”.
Cinta tak pernah sederhana. Setiap detilnya. Seseorang memberiku tulisan: Kisah cinta seseorang yang kurang berhasil lah yang membuat seseorang menghargai orang lain. Aku mengingat-ingatnya. Lalu dalam pengembaraan kukatakan, “Aku menginginkanmu.” pada seseorang. Namun yang kita bayangkan bersamaan adalah kekasih kita masing-masing, di mana kita tak cukup beruntung diinginkan perasaan kekasih-kekasih kita. Kita tak saling menginginkan!!
Aku mencarimu dalam bayang-bayang manusia yang mirip, yang tentunya bukanlah mu. Kuanggap nya mu. Ternyata bukan lah mu. Mengapa harus daun kering pada malam dan terinjak, yang bertanya kepadaku: “Mengapa begitu pengecutnya dirimu untuk mengatakan langsung dan bertanya, ‘Bagaimana hubungan kita?’ daripada mengikuti bayang-bayang yang keliru?”
Tidak menjawab. Sang terkasih memilih diam. Aku bertanya kepada daun kering yang telah hilang: “Apa makna pelukan masa lampau. Apa arti tangis enggan kehilangan?”
Sementara, protonkol masih saja melaporkan keadaan terkini kasus positif covid. Emak-emak berjoget berniat menghibur di publik. Namun tak lama harus berurusan dengan polres setempat lantaran dianggap membahayakan para pengendara. Pak polres, apa tidak sekalian memohon pada pemerintah dengan hormat agar meminta maaf pada publik karena penanganan covid yang lamban dan abai sedari awal, sehingga membahayakan…….ah tidak…berdampak hilangnya ribuan nyawa hingga kini. Apakah penanganan yang lamban sedari awal merupakan hiburan? Ah tidak. Liburan!!!
Angka korban terinfeksi covid masih bertambah. Aku membayangkan akan ada laporan terkini protonkol kesehatan. Namun nanti ditambah satu lagi. Protonkol bebas lapar. Isinya bisa apa saja. Jadi, meskipun ribuan orang kehilangan pekerjaan, fresh-graduate yang pontang panting cari pekerjaan, namun di negeri ini tidak ada orang yang lapar. Harus dipastikan melalui protonkol resmi. Selain covid, bansos pun harus dimonitoring pendistribusiannya.
Kini sedang viral kue klepon bukan kue syar’i. Namun, aku senang Ibu penjual klepon di Sapen, suaminya bukan Dilan. Kalau Dilan, kira-kira percakapannya, “Bu. Jangan pernah bilang ke aku ada yang menyakitimu dan daganganmu.” Lalu jawab Ibu, “Kenapa?”
“Nanti…orang itu akan hilang.”