Oleh: Abenza’idun
Juna-juni
Gemericik hujan bertalun membisik
Menyamar tanju langit yang berpinar tamam.
Dersik angin berhembus salam
Rindu Juwita berjujai usik
Bait per bait menderas do’a
Jiwa sejanji merapal tak reda
Kala begitu aksa
Sepasang hampir tak derana.
Rinda-rindu
Pada jendela, kau permisikan rindu bertemu
Saling sapa,
Lewat pesan puisi di dedaunan tertuliskan tinta air hujan
Setidaknya,
Hanya Juni yang sanggup menampung seluruh rindu.
Memansukh-kan segala pilu.
Memuisikan kasih untukmu.
Abenz
Bersemi, Juni 21