Oleh: Ma’ruf Senja Kurnia

 

Sejatinya kita pernah bertemu
Bahkan aku bersumpah atasMau
Siapa aku mengaku Aku
Sejatinya hanya diriMu

Angin musim gugur
Gemercik mata air
Tanah ibu subur
Api lahirkanku menuju kubur

Manusia sibuk kesana kemari mencariMu
Atau berkhayal tentangMu
Mencari di mulut yang kekenyangan
Sedang Kamu di hati yang kelaparan

MengenalMu dari kepala kebingungan
Berharap ketenangan
Mendengar tentangMu dri cerita katanya
Bercita-cita tentang cinta

Oh padaMu…

Aku yang mencintai ketika kelaparan
Pantas saja membalasku dengan kemiskinan
MencariMu berkubang air mata
Pantas memberiku samudra duka

Oh malunya…

Silau tertipu mata oleh cahaya
Yang kasar sebatas kulitku saja
Sedang kepala mendidih menghitung angka
Luput pada sinarMu raja sang surya

Oh hinanya…

Sungguh pantas kami bersumpah dulu
Jika bukan karna itu
Tentu kami binasa sejak dulu
Tentu saja Engkau tau

Oh rendahnya diri…

Tentu kami yang terlupa, jika saja kami ingat
Tentu tidak ada khianat
Moral bejat, kufur nikmat
Akal jahat, tipu muslihat

Ah lucunya kita…

Engkau membuatku menangis dan tertawa,
Tentang hal-hal di waktu yang sama
Inginku mencintaiMu dengan caraMu
Apa aku bisa?

Hah!!? bisa katamu?
Keagungan hanya miliKu.

Jomin
30 agustus 2020
04.44