aldiantara.kata

Sudah berada di lampu merah. Ada yang terburu-buru melaju, melesat, sehijaunya lampu memberi aba. Ada yang termangu. Seakan tersadar, sudah seharusnya ia berhenti sejenak, menghentikan laju dan kecepatan waktu matematis yang objektif. Lainnya, sadar seharusnya ia berhenti, sekonyong lampu merah berganti menjadi hijau, ia dipaksa maju, mendapatkan bim menghalangi kendaraan belakang yang sudah seharusnya melaju.

Di depan ada kendaraan yang bertabrak, tidak hanya satu atau dua. Ada yang bangkit, kembali tancap gas, merasa banyak tertinggal berhutang kepada waktu. Sisanya merebah, menepi, memesan air di kedai terdekat, meski rimis tanpa aba tetap turun, dalam cuaca panas dan suara tongeret bersahutan.

Ada yang menakar rencana. Mungkin seketika cepat berubah setelah tikungan dekat perumahan.

Sudah benar seharusnya aku berhenti. Kini berada di lampu merah. Tanpa merasa panas jika lainnya melaju dengan kalap tanpa perhitungan tanpa pertanyaan tanpa tafsiran-tafsiran terhadap sekitar tanpa ide-ide alternatif.