Di ambang cuaca yang tidak menentu. Hujan itu turun melalui pipi langit. Menjadi penengah di antara pepohon dan polusi-polusi kendaraan. Lajunya tak terhenti, dikejar waktu dan perbudakan-perbudakan modern. Sekelompok manusia yang dipaksa untuk menipu dan meminta manusia lain untuk berjudi dan dapatkan materi. Sementara pada laju bus yang berjalan ugal berknalpot polusi tebal, seorang pengendara bermotor mengangkat gawai dan merekam plat dan asap tebal. Ia menyalip, waktu berjalan masih merekam fragmen peristiwa. Polisi yang menciumi polusi tiba menegur pengendara dengan gawai yang belum ia matikan rekamannya, “Tolong jangan gunakan senjata tajam!”.