Puisi Hujan #3

Jiwa manusia tidak bisa lepas dari rasa sepi. Seseorang memeluk kakinya diantara malam dan cuaca hujan. Ribuan orang mengantar kepulangan pahlawan nasional pada peristirahatan terakhir. Ribuan orang bersorak mensyukuri kedigdayaan pembalasan dendam. Tetapi tak seorang pun yang datang berbicara kepadaku.

Tiga hari ini hujan datang pada pagi hari. Adakah seseorang menemani. Manusia datang menghampiri berbincang dengan bahasa yang tidak dimengerti. Sudah kukatakan bila hujan datang sebagai teman. Ia turun mewakili air mata yang memilih untuk tidak dialirkan mata. Bahkan seorang kesepian enggan menjadikan air matanya sebagai temannya sendiri. Hujan masih turun sementara aku melihatnya dengan dada sesak.

Rabu, 08 Januari 2020