Oleh: Azki Khikmatiar

 

Pulang kali ini adalah repetisi paling puisi
Menziarahi harihari yang gugur bersama diksi
Aromanya menguap dalam dekap tanpa harap
Serupa aksara yang menua bersama tergesa
Hei! Berdamailah dengan jelaga!

Apa kabar masa lalu? Ah, Enyahlah!
Segala ingatan tentangmu sudah musnah
Bersama serpihan luka di muara renjana
Lidah kita terlalu fasih mengeja bahagia
Tangan kita sudah terbiasa merepih perih

Pulang kali ini adalah repetisi paling imaji
Hujan saban hari hanya menyisakan elegi
Gigilnya tak pernah gagal memeluk sepi
Rintiknya mencapai suatu titik tanpa spasi
Hei! Berdamailah dengan semua benci!

Apa kabar masa depan? Ah, Entahlah!
Sejauh apapun arah kaki melangkah
Rumah adalah tempat merebah resah
Merenungi sisasisa rasa bersalah
Lelah apa yang buatmu menyerah?
Dasar lemah!

 

Mandiraja, 16 Februari 2021