Oleh: Nurhidayah

 

Tinta hitam menari-nari di atas secarik kertas
Mengukir pesan jiwa yang hingga kini tak kunjung kau jumpai
Sementara perihal ini sudah meronta-ronta ingin kubahas
Sebelum cinta kita terhanyut oleh arus waktu yang begitu tangkas

Mengapa kau selalu menghilang tanpa alasan yang jelas?
Terakhir kalimat klise yang kau lontarkan membuatku merana
Bak bara yang hanguskan kayu sekejap menjadi debu
Tapi hati ini terus menggelitik seoalah ingin merayu

Agar kau bersedia membenahi segenap rasa yang terabaikan beberapa waktu lalu
Walau memang cinta kita usai bergelora di atas perahu nestapa
Lalu kisah yang kita bangun dahulu kala dengan bahagia
Haruskah berakhir begitu saja?

 

Ciamis, 10 Agustus 2020