Yang tanggal, memilih tinggal. Setelah rindu itu kian menjadi tunggal. Ingatan berbaris mengitari unggun malam. Menyalakan tanya: kita hanya dapat bertemu pada ketiadaan waktu. Serta cemas yang menjadi kudapan.
Sebelum gelap, sebelum lelap. Catatan terbuka tak kuasa mencatat harap. Ia murni tak tertangkap. Berpendar bersama kunang-kunang dan satwa malam. Ibadah senyap adalah upaya mengosongkan keriuhan dalam pikiran. Bagaimana ia bisa ditepikan, jika ia sudah mewujud menjadi jiwa itu sendiri pada dasar atma yang sakral.
Menunggal, tak bisa ditinggal.
Tinggalkan Balasan