aldiantara.kata
Cinta menunjuk kepada suatu tempat. Ada kalanya ia menjadi senja, yang kita saksikan pejamnya gelap. Ada kalanya ia menjadi malam, yang kita duduk berteduh di belantara kota menuju pagi. Apakah yang kutunjukkan memiliki mata, selain ia hanya bisa membaca kepada bait-bait yang menggambarkanmu? Waktu, di mana kita akan menemukannya, sebelum ia menjadi masa lalu dan berbuah menjadi gubahan puisi?
Aku mencari padanan kata itu, menujumu, tanpa mengenal cuaca. Bait-baitnya, aku akan menemukannya. Menemukanmu.
Tinggalkan Balasan