Semua berakhir di keuangan. Bangsa ini memang sudah merdeka, tapi mahasiswa masih terjajah di bagian keuangan. Bangsa ini sudah merdeka, tapi mahasiswa masih terjajah di penelitian.
Kata orang bijak antara ilmu dan pekerjaan memang soal lain. Tuntut ilmu saja terus, pekerjaan kelak adalah hal lain. Mahasiswa enggan penelitian, dosen apalagi. Mahasiswa sodorkan penelitian, dosen enggan koreksi.
Mahasiswa mumet dipekerjai.
Chrome, kawanku, katakan, apakah setelah punya jabatan, dosen enggan makan di kantin fakultas lagi? Biarkan saja ia beromong-omong di sambutan wisudanya. Seakan ada harapan, semua berakhir di bagian keuangan. kumpulkan saja quote-quote humanis yang unik. Tiada langkahnya yang berani. Kukira doktor, ternyata debt collector.
Lain kali, sebaiknya kampus tidak usah punya bisnis sampingan seperti hotel atau bisnis sewa gedung serbaguna untuk nikahan. Nanggung. Kampus harusnya punya bisnis pertambangan. Biar staff TU katakan pada mahasiswa, “Alah, Mas, Mas. Seikhlasnya saja bayar UKT-nya. Kampus ngga matok, kok. Kampus ini sudah kaya.”
Sudah bayar UKT, Mas?
Aku butuh gelar, aku butuh gelar. Dunia berbisik, “Lunasi tagihannya dulu, penelitian cuma bumbu.”
Aku gila, aku gila. Sekonyong dunia berteriak, “Karna kau ngga mau dituntut hukum ya, kisanak?”
Haa? Haa? Aku siapa… Aku siapa…
Menolak ingat, aku barusan ngomong apa.
Tinggalkan Balasan