aldiantara.kata
Saat aku membaca, aku tak lagi bayangkan diriku seorang pembaca. Aku bayangkan diriku sebagai seorang pesaing, “Ah cuma tulisan ini saja. Aku yg lima tahun lalu sudah melampaui hal semacam ini.” Seperti petanda bahwa aku memang tak membuka diri. Merasa diri hebat dan tahu segala.
Aku lupa belajar menjadi pembaca yg baik dan mendengarkan setiap kata-kata dijumpai mata.
Sebelum aku mengenal huruf-huruf, aku bahkan selalu terkejut dengan apa yang selalu dibawakan berita, buku dan majalah. Tak penting aku mengetahui siapa penulisnya. Meskipun hingga saatnya aku bosan karena tak semua informasi kuminati dan membacanya dengan penuh gairah. Aku jadi pemilih. Bahkan lebih banyak arogannya. Sambil tak berbuat apa-apa.
Saat aku membaca, aku menyadari bahwa aku tak bisa merangkap bagai hakim. Menilai semua puisi seperti ini dan itu, tak menawarkan kejutan-kejutan. Dikala aku menilai, aku memperlihatkan ketidaktahuan akan banyak hal. Jangan malu untuk menjadi tak tahu.
Tinggalkan Balasan