aldiantara.kata
Pengembaraan, perjalanan yang tak biasa. Engkau sendirian, menapaki jalan-jalan yang asing. Dalam sekelibat, pernahkah engkau berpikir mengenai suatu hal yang kiranya tak akan kau dapatkan gagasan tersebut jika hanya berpangku tangan?
Pada titik itu, apakah takdir bagi suatu ide atau gagasan perlu kita jemput? Serta tidak meremehkan pada perjalanan apapun? Sekalipun akan berulang-ulang, siapa tahu, pada kesekian kalinya lah hidup akan bermakna, pada jarak di mana tak seorang pun tahu. Ia semacam emanasi, yang perlu kau tangkap dengan cepat. Betapa berharganya. Dan entah bagaimana ucapan terima kasih itu dialamatkan.
Sementara itu, kekuasaan adalah takdir yang membawa tawa dan tangis. Tawa-tawa yang berasal dari seorang pemimpin yang adil dan rendah hati. Ia melayani rakyatnya dengan sepenuh jiwa raga, gairah, keringat dan darahnya. Sementara kekuasaan yang membawa kepada tangis. Kebijakan sekecil apapun bukankah tanpa pemangku kuasa sadar, tidak sedikit sumpah serapah dialamatkan, serta derita yang menjadikannya dendam yang dibawa tidak sehari dua hari. Ia bisa menahun bahkan seumur hidup. Melalui kuasa yang zalim itulah muncul benih pahlawan dan penjahat sekaligus.
Tinggalkan Balasan