Belajar mengenai pentingnya visi itu, sama seperti mendendangkan lagu Naik Kereta Api ciptaan Ibu Sud.
“Ayo kawanku lekas naik, keretaku tak berhenti lama.”
Tiba pukul berapa, ia siap berangkat tepat pada waktu. Tak lama dibuat menunggu kecuali dengan alasan jelas.
Ya memang begitu, lagu kereta selalu didendangkan untuk anak-anak, daripada lagu naik bus yang popular (sudah ada?)
Selalu ada perenungan-perenungan dalam setiap perjalanan. Asal seorang mau mencatatnya. Ide yang kerap datang tidak tepat waktu, seperti moda bus malam, yang menjanjikan lagu-lagu lawas, sekaligus keheningannya pada waktu larut.
Juga seperti rindu, yang datang tak pernah tepat waktu, namun seorang tak pernah terlambat untuk menaikinya, pikiran yang selama ini berpendar menjelajahi ruang dan kenangannya.
Tinggalkan Balasan