aldiantara.kata
Bila dengan cerita fiktif, keadaan akan menjadi membaik, maka apa yang kusaksikan media streaming, adalah kefiktifan. Biar menjadi cermin diri yang tak nyata. Agar tak menjadi iri. Kemudian tersadar. Bahwa aku sendiri yang akan menjalani kehidupan ini. Tanpa harus menjadi mereka.
Mereka tidak ada. Meski dengan unggahan-unggahan yang baru. Menjadi tontonan. Begitu pula mereka menilai, imaji-imajiku yang fiktif. Liar.
Tinggalkan Balasan