Oleh: Azki Khikmatiar

 

Mungkin,
Kita perlu mengumpulkan residu rindu
Mengaduknya dengan bersibisu
Mencampurnya dengan nirmala
Meneguknya dengan jumawa

Tibatiba,
Ingatanku berdesak mengeja namamu
Membaca senyummu di pelataran paling parau
Memaknai gempita yang diamdiam purna
Menjadikan bahagia sebagai pusat semesta

Lantas,
Aku ingin membeli kesibukanmu
Menukarnya dengan pertemuan itu
Menghabiskannya dengan percakapan baru
Menutupnya dengan senja yang paling haru

Hingga,
Renjana terlelap dalam labirin paling jelaga
Rencana paling ranum matikan logika
Enigma rasa menjelma kita
Bertegur sapa perihal semoga

 

Yogyakarta, 8 September 2018