Oleh: Atropal Asparina
Lagi-lagi mimpi-mimpi terkubur
Kemarin meninggi bagai kupu-kupu
atau layang-layang
Lama-lama meredup tak ubah kunang-kunang
Menyelinap tak mau diajak berandai-andai, berlari-lari
Tetangga bertanya-tanya
Sedikit-sedikit teman-teman meronta-ronta tiap-tiap waktu
Apalagi keluarga tak henti-henti berdoa, jampi-jampi
Keadaan-keadaan serentak menjadi alasan-alasan
Pandemi dituduh sebab-sebabnya
Padahal tubuh
Hanya lapuk dimakan leha-leha
Dibanting pikir-pikir panjang-panjang
Seakan diri
Telah mati sejak esok hari
Garut, 22 Oktober 2020
Pukul 02.30 WIB
Tinggalkan Balasan