Oleh: Nurhidayah

Suasana petang silih berganti
Raja siang dan Dewi malam siap berganti posisi
Tapi kata pamit tak pernah kau lontarkan sama sekali
Kau menghilang bak senja ditelan malam

Waktu memaksaku berkencan dengan sepi
Begitu lincah kau mengatur siasat
Hingga aku pun jatuh dan terjerat
Aku tak tahu kau sedang bersandiwara atau hanya menjadikanku pelampiasan semata

Tak lucu bercanda dengan luka
Apalagi hingga banjir air mata
Kerap kali kau bangunkan kecewa yang sudah kunina bobokan
Rangkain derita kembali kau tumbuhkan

Berapa banyak pohon dusta yang kau tanam?
Tiap hari tak pernah telat kau pupuk dengan kenyamanan
Dan tak lupa kau suburkan dengan berbagai rayuan
Hingga mengakar luas merasuki saraf

Menggumpal dalam darah berbuah nanah
Pecah menuang resah dan gelisah
Tak tahan raga bermesraan dengan lelah
Sampailah aku pun dititik menyerah

Salatiga, 26 Agustus 2021.