aldiantara.kata

Kata-kata menjadi badai. Teratai yang cantik mekar pada danau yang sering dilewati dan tatap orang-orang sebelum masuk ke dalam ruang kerja. Kadang, kata-kata berlarian merangsek masuk lewat kereta, atau melewati roda kendaraan yang berputar menuju titik melalui dua musim berbeda.

Apakah ada perbedaan jenis syair lagu yang didengarkan laki-laki dan perempuan. Seolah harus ada pemilahan nada, yang mendayu atau terdengar keras milik siapa. Siapa yang menjadi malu, memainkan lagu orang, didengarnya sebagai kelakilakian, atau keperempuanan.

Es kopi yang kau pesan sudah terasa hambar. Akankah kau tambahi sesuatu di dalamnya, atau cukup menikmati manis obrolan yang sedang berada di episode tengah menuju geli klimaks.

Sudah butuh healing dengan melihat darah dan komedi? Berita atau video-video pendek yang lucu. Masalah yang asik diperbincangkan. Cerita yang diulang-ulang hingga bosan didengar. Tambahan pekerjaan dan circle baru hingga ciptakan imej baru.

Kehidupan alam seperti hendak mengajari lagi, yang dingin, yang tumbuh, tanpa terburu-buru, sedari dedaun yang kian meninggi, arah alir air kepada muaranya, tanpa keluh menanyakan kemana arah tumbuh, atau kemana jalan menuju muara. Air yang sesekali hendak berubah menjadi padat. Bebatu yang sesekali mampu menjadi rumah bagi ikan-ikan. Namun tetap saja rencana-rencana merayap dengan padat, membutuhkan pemuasan. Ia tak menjadi habis, semakin haus.