Oleh: @ncii.chan
Untuk kau-aku yang sedang mengepakkan sayap,
tadi, sambil menekuni emasnya langit di barat senja
kubayangkan, besama kita pulang dengan alunan
ah,bayangan. Kutitip saja salam dari teras kota
jangan lupa, sampaikan itu kepada sejak dan akan kita.
Untuk kau-aku yang sedang mengepakkan sayap,
kalau-kalau nanti kepakanmu melemah, rehatlah.
tak berarti itu kita tak gagah
tak berarti juga kita terlewat selangkah
tapi, kalau-kalau kita lelah, mari rehatlah
Untuk kau-aku yang sedang mengepakkan sayap,
nanti, andai tiba-tiba aku disergap rindu
jika boleh, beri izin aku mendengarmu,
atau tak usahlah kau tahu,
biar dalam doa syahdu kuajukan namamu.
Untuk kau-aku yang sedang mengepakkan sayap,
kuberitahu, lembaran surat yang kukumpulkan tak akan sampai
dan laguku tentangmu juga tak kunjung usai
bukan, bukan sebab aku jadikan ia selayak zikir,
tapi, syairku tentangmu memang tak menemukan akhir.
Yogyakarta, pertengahan 2015.