aldiantara.kata

Atraksi sembur api di lampu merah. Segmen ketiga setelah manusia silver dan boneka mampang. Manusia silver di bawah terik panas dan deras hujan. Sebagian berwarna silver, kulihat masih berbaju merah. Cekikik bergerombol di bawah jembatan janti mengabai dingin. Boneka mampang gilirannya melepas tutup kepala lalu membakar rokok.

Si atraksi api? Apa? Saban pagi digoda hujan. Mereka hanya dibekali mereguk dan menyembur api. Tanpa sedikit pengetahuan pun tentang cuaca mendung dan jadwal hujan kapan tiba. Api akan padam, atraksi takkan asik lagi.

Langit beratraksi api. Basyar berhamburan. Abu vulkanik tinggalkan duka. Lantas siapa yang menyembur hujan. Beratraksi berpura melawan api dari awang-awang.

Kesedihan hanya tontonan, bagi mereka yang diperbudak jabatan – Iwan Fals, Bongkar