Oleh: Um Sab’ah

 

Akhlak itu ada dua macam. Di antaranya ada yang berupa watak dan tabiat. Dengan memiliki watak, hal ini diperoleh tanpa dengan usaha dan jerih payah. Dalam sebuah hadis riwayat Imam Muslim. “Sesungguhnya pada dirimu ada dua perkara yang Allah swt. cintai keduanya, yaitu santun dan sabar.”

Maka yang seperti ini adalah keutamaan dan karunia dari Allah swt. barangsiapa yang tidak diberikan, maka seseorang diberi beban tanggung jawab untuk bersungguh-sungguh terhadap dirinya, sehingga akhirnya seseorang memiliki akhlak yang didapat dari hasil usaha, setelah dilakukan pembiasaan dan kesungguhan melakukannya, lalu dengan berjalannya waktu, akhlak tersebut akan berbalik menjadi tabiat yang stabil dan akhlak yang murni. Inilah macam akhlak yang kedua yaitu hasil dari usaha, diperoleh dengan usaha, dan beban yang berat, hingga menjadi tabiat dan karakter. Oleh karena itu dalam sabda Nabi saw., “Barangsiapa yang menjauhkan diri dari dosa, niscaya Allah swt. akan menjauhkan dirinya dari dosa, dan barang siapa yang merasa cukup terhadap kebutuhan dirinya, niscaya Allah swt. akan memberikan kecukupan baginya, dan barangsiapa yang berusaha sabar, niscaya Allah akan berikan akan memberikan kesabaran padanya, dan seseorang tidak diberikan satu pemberian yang lebih baik dan lebih luas, dari kesabaran.” (Muttafaq ‘Alaih).

Maka dengan murah hati akan menjadi orang yang pemaaf. Dengan enggan melakukan perbuatan buruk, maka seseorang akan menjauhi maksiat, demikian seterusnya dengan akhlak-akhlak yang lainnya. Ya Allah berilah kami hidayah dengan akhlak yang terbaik, tidak ada Dzat yang memberi petunjuk kepada akhlak terbaik kecuali Engkau dan palingkanlah dari kami akhlak yang buruk. Tidak ada Dzat yang dapat memalingkan dari kami akhlak yang buruk kecuali Engkau. Wallahu a’lam bishshawab.