oleh: Ibnu Masykur

Pukul sembilan lebih 30 menit
Di luar, angin berhembus tawarkan gigil masa silam
Di dalam, belasan puntung rokok saling tindih tak bergerak
Hanya hela tipis asap dari tiap ujungnya sesekali masih menguar ke udara
Ku pejamkan mata
Sementara kata-kata saling bersenggama
Kenangan dan degup dada saling menerkam
Dan sepi, sepi menjelma menjadi kawanan serigala
Melolong pada remah purnama yang tak sempurna
Mengoyak samar bangkai ingatan tentang kita
Tentang apa saja yang mengendap di dalam rasa
Aku
Juga cangkir-cangkir kopi itu