Bulan: Maret 2024

Sebagaimana Sebuah Nama

Rencana yang tiba menjadi embun. Pada suatu takdir yang kita tenun. Di belantara sepinya malam, serta tirai jendela yang tertutup setengah.

Serta cuaca malam hari, hujan yang tetiba turun menggoda waktu. Pintu yang telah terkunci rapat. Meja kerja yang penuh penanda rencana.

Malam yang kian dingin. Bangunkan pengelana-pengelana yang mencari jawaban kegelisahan.

Ide-ide belum kunjung tertidur. Sebagaimana kata-kata. Sebagaimana suatu tanya. Sebagaimana sebuah nama.

Kereta Tak Berhenti Lama

Belajar mengenai pentingnya visi itu, sama seperti mendendangkan lagu Naik Kereta Api ciptaan Ibu Sud.

Ayo kawanku lekas naik, keretaku tak berhenti lama.”

Tiba pukul berapa, ia siap berangkat tepat pada waktu. Tak lama dibuat menunggu kecuali dengan alasan jelas.

Ya memang begitu, lagu kereta selalu didendangkan untuk anak-anak, daripada lagu naik bus yang popular (sudah ada?)

Selalu ada perenungan-perenungan dalam setiap perjalanan. Asal seorang mau mencatatnya. Ide yang kerap datang tidak tepat waktu, seperti moda bus malam, yang menjanjikan lagu-lagu lawas, sekaligus keheningannya pada waktu larut.

Juga seperti rindu, yang datang tak pernah tepat waktu, namun seorang tak pernah terlambat untuk menaikinya, pikiran yang selama ini berpendar menjelajahi ruang dan kenangannya.