Malam barangkali kagum pada sang pengemudi. Di luar nampak purnama. Bapak pengemudi tak kehabisan cerita.
Yang kuingat, ia pernah bercerita perihal babi-babi hutan yang tetiba melintas di jalan tol. Sementara aku acap bertanya tentang pengalamannya nyopiri hingga batas terluar Pulau Jawa. Adalah hutan-hutan, yang tersulap menjadi aspal. Rumah-rumah yang tetiba kosong terpaksa penghuninya pindah.
Contraflow, beko pengangkut pasir, pembatas jalan darurat, hingga peringatan darurat…
Sang pengemudi tetap asik bercerita.
Dan para pekerja tak mengenal waktu dengan head lamp yang menempel di kepala.
Pada lain waktu, di mana seorang bapak paruh baya yang menjadi induk semang, mengajakku berkeliling ring road.
Panther tua, soto ayam, hingga bagaimana aku dikenalkan oleh budaya Jawa.
Kehidupan selalu berhutang kepada pengemudi dan cerita-cerita yang mengasuh penumpang perjalanan. Sementara di luar purnama. Pengemudi tak kehabisan cerita.
Lalu cerita, memanggil dedaun kering, yang menjadikannya kehidupan yang baru sebagai tanaman, yang manusia rawat dan ruwat.